Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan
pengaruh yang negatif bagi kebudayaan suatu bangsa norma-norma yang terkandung
dalam kebudayaan suatu bangsa perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan
teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah
menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru
tentang kesatuan dunia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, baik itu
teknologi komunikasi maupun transportasi telah membuat batas suatu negara tidak
ada lagi. Manusia dan teknologi harus ada filter, jika tidak maka interaksi
sosial akan mengalami perubahan yang tidak baik, karena teknologi.
Kebudayaan asli (desa) harus tetap kita jaga. Tapi dengan
begitu pesatnya perkembangan teknologi saat ini, budaya asing dengan mudahnya
masuk, sehingga hal itu dapat mempengaruhi kebudayaan kita..
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar,
asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada
kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga kebudaya asli mulai
dilupakan.
Dalam opera kemarin
digambarkan, dulu desa dalam keadaaan aman tenteram, ada kejujuran,
kesederhanaan, kemurnian, sawah-sawah diolah, tapi dengan masuknya pengaruh
asing keadaan itu berubah, sawah tidak lagi diolah tapi didirikan pabrik yang
merusak alam, kemudian hasil buminya diambil. Tetapi orang desa tetap
mempertahankan tanah mereka,Orang-orang asing tersebut menggunakan taktiknya
untuk mengambil tanah orang desa. Akhirnya orang-orang asing dapat mengambil
tanah mereka, Kemudian rakyat bersatu untuk memberontak.
Pertentangan ideologi
dalam opera yang digambarkan sosok Rumi dan Satria. Sosok satria menggambarkan
bahwa dia belajar ke kota dia memiliki eksistensi, tetapi dia tetap
mempertahankan kebudayaan aslinya (desa), dia tidak berkiblat kebarat, dia
tetap mempertahankan budayanya. Harus menjadi pemimpin yang disesuaikan dengan
kondisi setempat. Sosok Rumi menggambarkan dirinya bosan menjadi orang desa,
menginginkan sebuah perubahan. Ini menggambarkan bahwa orang-orang sudah mulai
menyukai budaya asing, yang jika tidak hati-hati hal ini akan berpengaruh negatif
terhadap kebudayaan asli. Jika tidak ada filter budaya asli akan pudar karena
pengaruh budaya asing. Seorang pemimpin harus tetap mempertahankan budaya
aslinya, bukan berkiblat ke barat, harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi
masyarakat, karena budaya asli memiliki hal positif. Masuknya budaya asing kita
tidak bisa membendungnya, tetapi bagaimana cara kita menfilternya mengambil
hal-hal positifnya tanpa kehilangan budaya asli kita untuk membangun bangsa dan
negara kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar