Selasa, 26 Juni 2012

PERANG SALIB



Suatu ekspresi dari imperialisme abad pertengahan sebab-sebab :
1.      Faktor agama
Adanya perziarahan missal (Mass pilgrimage) Agama Kristen. Abad 11 sangat mempengaruhi bangsa Eropa. Oang-orang Kristen abad pertengahan mewakili perasaan yang dalam, mereka takut akan konsekwensi adanya dosa-dosa manusia, yaitu hukuman kekal oleh Tuhan. Untuk menghilangkan hukuman tersebut, orang menjalankan sesuatu sebagai pertobatan atau dengan menjalani suatu pekerjaan atau aktivitas keagamaan .Selama 400 tahun tipe aktivitas tersebut berupa perziarahan di tempat-tempat suci, yaitu Palestina (Israel). Dalam abad 11 timbullah kebangkitan keagamaan oleh gerakan Biara Clung, Gerakan Clung tersebut dibarengi dengan pembukaan aktivitas perdagangan dengan Timur Dekat, ratusan ribu para peziarah dari Eropa barat, Eropa Tengah dan Eropa Timur pergi ke daerah Levant (Timur Tengah). Pada tahun 1065 seorang Bishob dari Jerman memimpin ratusan ribu para peziarah. Tanpa adanya perziarahan-perziarahan ini, penaklukkan daerah yang dianggap suci ini tida akan berkembang.
2.      Religius was means of promoting unity.
Dalam abad 11 akhir, kekuasaan Paus mulai Nampak merosot. Sebagai contoh Paus Gregorius VII diturunkan dari tahta kepausannya oleh Raja Heinrich IV dari Jerman dan berakhir dengan kematiannya 1085. Para kardinal kemudian mengangkat  Urbanus II tahun 1088. Dia berasal dari kelas bangsawan, namun kemudian menjadi Padri dalam biara Clung dan berpengalaman sebagai asisten Paus Gregorius VII. Paus Urbanus berniat menyatukan gereja Kristen Barat (Katholik Roma) Gereja Kristen Eropa Timur (Ortodox/ Katholik Yunani). Maka dengan memerangi orang-orang Islam yang telah merebut daerah yang dianggap suci oleh orang-orang Kristen, Gereja-gereja yang telah terpecah akan lupa perbedaannya dan mau menjadi satu di bawah Paus.
3.      Sebab-sebab lain dibidang keagamaan.
Selama seabad, pemimpin-pemimpin agama di Eropa telah diganggu oleh pertikaian/peperangan umum antara para bangsawan (para Baran dan Ksatria), yang mengganggu ketentramanGereja. Hak-hak para padri, petani, rakyat umum, terinjak-injak, para pedagang banyak mengalami perampokan, bangunan-bangunan keagamaan dirusak dan dibakar. Maka Paus membuat policy untuk melindungi Gereja dan para anggotanya dengan menyelibkan pertikaian antar bangsawan ke peperangan melawan orang-orang Islam di Timur-Tengah.
4.      Surplus Idealisme
Idealisme oleh gerakan Cluny
Untuk menimbulkan fanatisme memusuhi agama-agama lain. Kecuali memusuhi orang-orang Islam juga pada akhirnya memusuhi orang Yahudi.
5.      Sebab-sebab Ekonomi (sebab timbulnya Perang Salib)
Tampak dari pidato Paus Urbanus II dalam Konsoli di Clerment yang minta supaya para ksatria-ksatria Perancis pergi ke Perang Salib untuk menaklukkan Palestina. Hal tersebut disebabkan tanah-tanah pertanian di Perancis khususnya yang mengakibatkan para bangsawan jatuh ke dalam hutang. Tanah-tanah untuk diwariskan sudah semakin langkah, posisi-posisi/jabatan di Gereja semakin lengkap. Sebagai akibatnya anak-anak keturunan kebangsawanan cenderung untuk memberontak dan membuat kacau.
6.      Sebab Khusus (the immediate cause of the Crusades)
Adanya ekspansi dari bangsa Turki Seljuk di Timur Tengah. Kira-kira tahun 1050 bangsa ini menyerbu ke Asia Barat dan menguasai kekhilafan Bagdan (Abosid). Kemudian menyerbu Syria, Palestina, dan Mesir. Tahun 1071 menyerbu wilayah Byziantium dan berada beberapa mil dari Konstatinopel. Setelah kematian Sultan yang besar yaitu Malik Shah, 1292 kerajaan Turki mengalami disintegrasi. Kesempatan bagi kerajaan Byziantium untuk bangkit, dibawah kaisar Elexius Commenus Byziantius merencanakan merebut kembali daerah-daerah yang telah direbut Turki Seljuk. Karena tugas ini berat, maka dimintanya bantuan dari Paus 1095 untuk bantuan militer. Maka Paus Urbanus II mengambil kesempatan ini. Dia mengundang dewan bangsawan Prancis dan padre-padri di Clermond untuk diajak memerangi bangsa Turki. Tahun 1096 berangkatlah tentara perang salib (massa rakyat) dari Prancis, Jerman ke Konstantinopel. Pertama memang berhasil menghancurkan kekuatan Turki di daerah orang –orang Kristen. 1098 sebagian besar daerah Syria direbut, setahun kemudian kota Yerussalem direbut, tetapi sementara saja. Tahun 1187 Yerussalem direbut kembali oleh orang Islam di bawah Sultan Saladesi dari Mesir. Akhirnya dalam akhir abad 13 semua daerah-daerah yang telah dikuasai oleh tentara perang salib di Timur Tengah direbut kembali oleh tentara Islam.
Ada beberapa alasan :
1)      Ekspedisi-ekspedisi tidak teroganisir secara baik
·         Tidak ada komando yang sama
·         Pertikaian antar para pemimpin ekspedisi
·         Tentara perang salib terdiri dari bermacam-macam suku bangsa,mengakibatkan sulitnya penaklukkan.
·         Ekspedisi-ekspedisi kehilangan tujuan semua dalam berperang yaitu memerangi bangsa Turki.
2)      Ambisi-ambisi dari Negara-negara di Eropa Barat dengan Eropa Timur.
Kaisar Alexius Xomnenus dalam permintaan bantuan kepada Paus Urbanus II untuk kepentingan perlindungan terhadap orang-orang Kristen Gereja Ortodox. Tetapi hal tersebut bukanlah tujuan utama. Kaisar Alexius menganggap inilah waktunya untuk mengusir bangsa Turki keluar dari Tanah Suci (Palestina) tetapi tujuan utama adalah merebut kembali daerah-daerah kekuasaannya dulu di Asia yang telah direbut bangsa Turki. Sebaliknya Paus Urbanus II bermimpi untuk mengusir bangsa-bangsa yang dianggap kafir dari The Holes Land dalam perang suci (Perang Salib) oleh Gereja Latin Tujuan utamanya bukanlah menyelamatkan kekaisaran Byzontion, tetapi untuk memperkuat orang-orang Kristen Latin, untuk menjunjung tinggi Paus dan mungkin juga untuk menyatukan gereja-gereja Barat dan Timur. Perpecahan antara daerah Barat dan Timur juga disebabkan oleh adanya ambisi pedagang-pedagang Barat dalam memperluas perdagangannya ke timur yang melalui Konstantinopel, dengan menghancurkan kota tersebut untuk kepentigan pedagang-pedagang Barat sendiri.
Pentingnya perang salib: ada yang menganggap sebagai sebab utama dari kemajuan Eropa pada jaman Feodal akhir. Karena mendorong berkembangnya kota-kota dagang yang memerosotkan system feodalisme. Para sejarawan modern menganggap bahwa pendapat tersebut di atas kurang salib, denagn alasan sebagai berikut :
(1). Kemajuan kebudayaan jaman Feodal sudah nampak sejak sebelum perang salib dimulai, yaitu sejak abad 8. Hal tersebut karena adanya perkembangan ekonomi dalam suasana aman, adanya kontak dengan orang-orang Islam dan kebudayaan Byzantium, pengaruh pendidikandi Biara-biara. Dalam periode berikutnya abad11, 12 pembangunan bidang perdagangan dan pertumbuhan kota-kota mengakibatkan kemakmuran dan kemerdekaan mendorong timbulnya dan perkembangan Renaissance (abad 13).
(2). Kaum terpelajar di Eropa pada umumnya tidak ikut serta dalam ekspedisi-ekspedisi, sebagai akibatnya para prajurit yang ikut perang salib adalah orang-orang yang bukan dari kalangan terpelajar dan mereka sudah barang tentu tidak memahami/tidak bisa menghargai studi mengenai Islam.
(3). Sangat sedikit dari prajurit perang salib sampai  di pusat kebudayaan Islam . Pusat kebudayaan Islam bukan di Yerussalem atau Antikhis, tetapi di Bagdad, Damacus, Toledo, dan Cordoba. Kemajuan intelektual Eropa adalah lebih karena kebangkitan perkembangan perdagangan dengan Timur Tengah dank arena pekerjaan para sarjana serta para penterjemah Spanyol dan Sisilia daripada pengaruh Perang Salib melawan Turki.
Perang salib bukan faktor utama terhadap perubahan politik dan ekonomi dalam abad pertengahan akhir. Kemerosotan Feodalisme terutama disebabkan adanya penyakit pes(the Blark Death), pertumbuhan ekonomi kota, timbulnya negara-negara/kerajaan nasional.
Akibat-akibat perang salib yang penting :
1.      Timbulnya emansipasi terhadap rakyat kecil. Para bangsawan yang tertekan karena butuh uang, menjual hak-hak istimewanya kepada orang-orang kota (Hak-hak istimewa: menarik pajak, jabatan-jabatan dalam masyarakat) dan penjualan hak-hak tersebut kepada serf (orang kalangan rendah).
2.      Para petani berkesempatan melepaskan diri dari kaum bangsawan dan keterikatannya dengan tanah.
3.      Dibidang Ekonomi adalah meningkatnya permintaan barang-barang dari Timur, pertumbuhan bank dan hilangnya Konstantinopel sebagai pemegang peranan perantara dalam perdagangan Timur-barat. Venesia, Genoa dan Pis kemudian menjadi pemegang monopoli dalam perdagangan di Laut Tengah.
4.      Berpengaruh pada tumbuhnya monarchi di Prancis dan Inggris dengan hilangnya peran kebangsaan dan raja dapat menarik pajak secara langsung.
5.      Di bidang agama yaitu merosotnya, prestige Paus : menganjurkan perang.
6.      Berkembangnya fanatisme agama yang mengakibatkan juga pengajaran terhadap orang-orang Yahudi yang menyebabkan penderitaan Yahudi di mana-mana. Sebab yang signifikan adalah sehubungan dengan perang salib melawan Islam.
Tentang Abad Pertengahan Eropa (Feodalisme)
Peristiwa-peristiwa sejarah jaman Abad Pertengahan Eropa di bagian Barat antara lain sebagai berikut :
I.            Feodalisme
Definisi dari feodalisme adalah suatu struktur masyarakat di dalamnya kekuasaan memerintah dipinjamkan oleh kepala daerah/Baron-baron kepada orang-orang yang secara ekonomis tergantung kepada kepala daerah. Hal tersebut adalah suatu sistem dari hubungan pertuanan (overlordship) dan ke vasalan di dalam mana hak untuk memerintah digambarkan atau to be conceived atau suatu hak dari seseorang yang memegang tanah (Fief).
“The relationship between the overlord yaitu Raja, Lord, Baron, penguasa dan para bangsawan and his in a contractual relationship involving reciprocal obligatives”
Para vassal terikat dan tunduk kepada Raja atauLord, Baron karena para vassal sudah karena para vassal sudah mendapat perlindungan dan bantuan ekonomi dan para vassal harus setia dan memenuhi kewajiban seperti bayar pajak-pajak dan menyediakan bala bantuan.
Feodalisme pada akhir Abad Pertengahan sebagian besar berasal dari lembaga-lembaga jaman Romawi Kuno, yaitu apa yang disebut :
1.      Clientage
2.      The colonate
3.      Precarium
4.      Late medieval feudalism was alor derived in large part from significant economic and political development of the early middle age. One of these was the growth of the institution of benifictim which seem to have been developed by the church as a modification of precarism.
Keterangan :
1.   Lembaga Clientage
     Lembaga ini tumbuh ketika dalam masyarakat Romawi Kuno terjadi kekacauan, karena menurunnya kejayaan Romawi Kuno, antara lain karena ekspansi bangsa indo Jerman (Arya). Akibatnya penduduk mencari perlindungan pihak masyarakat kaya untuk menjadi Client dan kehidupannya tergantung dari masyarakat kaya.
     Sementara itu kekaisaran Romawi semakin merosot, Clientage semakin meluas. Maka timbul Institusi ke II yaitu Cololate.
2.      Lembaga Cololate
Pemerintah kekaisaran Romawi Kuno untuk mengatasi kemerosotan produksi pertanian dalam abad 3-4 A.D, kekaisaran Romawi Kuno mengikat buruh-buruh tani dan penyewa-penyewa tanah pertanian di daerah-daerah sebagai koloni atau serfs (budak belian) secara efekttif ditempatkan dibawah control para pemilik dari tanah-tanah yang luas.
3.      Lembaga Precarium
Lembaga ini berkembang dalam jaman kemerosotan kekaisaran Romawi. Pada mulanya precarium adalah tanah pinjaman/sewaan. Si penyewa menggarap tanah tersebut dan membayar sewa kepada si pemilik tanah. Jika si penyewa gagal membayar sewa, si pemilik dapat mengusir si penyewa.
Masa-masa kemudian precarium kerapkali berbentuk penyerahan tanah dari si pemilik tanah kecil kepada masyarakat kaya dan berkuasa karena hutang-hutangnya yang tak terbayar dan memerlukan perlindungan. Dalam waktu yang sama petani-petani kecil mengikatkan diri untuk menggarap tanah dan bayar pajak kepada pemilik.
Colonate dan Precarium ini merupakan unsure yang penting dalam pertumbuhan feodalisme dari jaman kekaisaran Romawi Kuno ini yaitu dengan tumbuhnya kemakmuran/kekayaan dari para pemilik tanah.
Kemerosotan Feodalisme di Eropa dalam abad 11 dan abad berikutnya.
1. Sebab-sebab ekonomis
Revolusi ekonomi abad 11 dan abad-abad berikutnya kembali perdagangan dengan daerah Timur Dekat (near east) dan pertumbuhan dari kota-kota mengakibatkan peningkatan permintaanproduk dari pertanian. Harga-harga naik, sebagai konskwensi sebagai petani mampu membeli, kebebasan sebagai serf (budak). Lebih dari pada itu, ekspansi perdagangan dan industry menciptakan kesempatan-kesempatan baru untuk mendapatkan pekerjaan dan banyak serf pindah ke kota.
Sebab ekonomis yang lainnya ialah dengan dibukanya bahan-bahan baru untuk produksi pertanian yang menyebabkan meningkatnya harga lebih tinggi untuk produk pertanian/perkebunan. Para serf diberi janji pembebesan, asal bekerja membersihkan hutan pengeringan rawa-rawa.  Penyakit jampar berpengaruh juga dalam abad 14 A.D seperti factor-faktor ekonomi yang sudah disebut diatas, yaitu jarangnya buruh-buruh menyebabkan tenaga-tenaga buruh memaksa untuk pembebasan. Dengan pekerja (serf) menjadi orang-orang bebas menyebabkan sistem Manor tidak berkembang/mati, kepemilikan property dari sistem feodal mati.
2.      Sebab Politis
Timbulnya Negara-negara nasional. Setelah Raja Karel Agung wafat, kekuasaannya yang luas yang meliputi Eropa Barat abad 9 (wafat 814), dia mewariskan daerah-daerah kekuasaannya kepada 3 masyarakat anaknya yang sekarang (jaman modern), menjadi Negara Prancis, Jerman dan negeri belanda, belgia dan sekitarnya. Dan selanjutnya negeri itu masing-masing tumbuh menjadi Negara-negar nasional (national monarchy). Ini berarti struktur feudal hilang. Dengan timbulnya Negara-negara nasional, kekuasaan raja-raja/ lord menjadi besar atau tepusat atau bersifat sentral (sentralisasi). Karena keturunan Karel Agung, setelah memegang tumpuk kekuasaan di daerah kekuasaannya masing-masing mengubah system pemerintahan/politiknya yang desentralisasi dalam feodalisme menjadi sentralistis dalm negara nasional.
Kekuasaan Raja lambat laun semakin besar dan terpusat di tangan raja dalam Negara Nasional. Hal politik, ekonomi, keuangan  dari penguasa feodum (para vassal, adipati dan atau kaisar). Maka timbullah Negara nasional.
 Proses perubahan system pemerintahan feodal di Eropa Barat dimulai dari pemerintahan cucu-cucu Karel Agung yaitu Raja Louis IX (1226-1270) dan raja Philip yang elok (1285-1314).
Politik raja Philip dalam politiknya sangat luas ditentukan oleh kebutuhan mendapatkan milik Negara, tetapi caranya berdasarkan sebagian dari pertumbuhan populasitas dari hokum Romawi yang berdasarkan doktrin politik pemerintahan absolute dari kaisar Romawi atau Negara Romawi Kuno yang sudah runtuh. Disinilah Nampak dalam proses sejarah politik Jaman Eropa pertengahan, yaitu Nampak adanya factor development, change. Ambisi raja Philip untuk menaikkan penghasilan uang untuk Negara. Philip juga berusaha menarik pajak atas milik Gereja yang dimuati arti penting dan paling dalam. Hal itu menyebabkan kemarahan dan pertikaian dengan Paus yang mengakibatkan :
a)      Penaklukkan the subjection greja Katholik Perancis di bawah Kekuasaan Raja bukan Paus)
b)      The summoring/pemanggilan anggota rapat/ dewan yang terdiri dari kaum agama, bangsawa, dll.
Dengan tumbuhnya kerajaan/ Negara-negara nasional di Prancis, tumbuh pula Negara yang berpemerintahan/berbentuk absolute. Di Eropa di Prancis, Austria, Spanyol, Jerman pengaruh ekonomi merkantilismeeabad 17 di Eropa yang menumbuhkan pemerintahan Raja absolute. Revolusi perdagangan di Eropa 1400-1700 dalam tahap akhir dibarengi dengan doktrin dan praktek dalam dunia perdagangan yang disebut mercantilisme. Dalam arti luas mercantilisme dapat diartikan sebagai suatu system campur tangan daripemerinah dalam memajukan kemakmuran dan meningkatkan kekuatan Negara. Program ekonomi mercantilisme ini juga merupakan program politik secara luas. Mas jaya dari mercantilisme antara tahun 1600-1700, sampai abad 18 akhir di Eropa.
Teori ekonomi yang dominan dalam abad 16-17 di Eropa mengajarkan :
1). Ekonomi nasional yang bertujuan mencukupi diri sendiri sebagai tujuan dari seiap
     Negara besar.
            2). Mengusahakan mengakumulasi cadangan emas, perak di dalam negeri sendiri. Hal ini mengakibatkan Negara di Eropa mencari sumber emas, perak diluar Eropa, antara lain di Amerika Latin yang menimbulkan penjajahan di benua tersebut oleh Negara Spanyol, Portugis. Hal tersebut diikuti negara lain di Eropa.
3)      Prinsip dari politik ekonomi merkantilisme juga mengusahakan sebanyak mungkin menjual barang dagangan dari dalam negeri, dijual ke luarnegeri. Atau menggalakkan ekspor dari padaimpor.
4)      Modal ke luar negeri harus dicegah dengan cara mengamankan koloni/ jajahan untuk persediaan bahan-bahan mentah (hasil perkebunan, pertanian) sebagai ganti emas dan perak
Kesimpulan dari timbulnya politik ekonomi merkantilisme dan tumbuhnya Negara-negara nasional di Eropa mengakibatkan kekuasaan para Raja (lord) semakin bertambah besar dan kekuasaan seluruh negra memusat kepada raja. Kekuasaan raja absolut inilah yang nanti diruntuhkan oleh Revolusi Prancis 1789 oleh raja Louis XIV, Louis XV, dan Louis XVI. Salah satu sebab dari timbulnya Revolusi Prancis adalah feodalisme.


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar