Suatu
ekspresi dari imperialisme abad pertengahan sebab-sebab :
1. Faktor
agama
Adanya perziarahan missal (Mass
pilgrimage) Agama Kristen. Abad 11 sangat mempengaruhi bangsa Eropa. Oang-orang
Kristen abad pertengahan mewakili perasaan yang dalam, mereka takut akan
konsekwensi adanya dosa-dosa manusia, yaitu hukuman kekal oleh Tuhan. Untuk
menghilangkan hukuman tersebut, orang menjalankan sesuatu sebagai pertobatan
atau dengan menjalani suatu pekerjaan atau aktivitas keagamaan .Selama 400 tahun
tipe aktivitas tersebut berupa perziarahan di tempat-tempat suci, yaitu
Palestina (Israel). Dalam abad 11 timbullah kebangkitan keagamaan oleh gerakan
Biara Clung, Gerakan Clung tersebut dibarengi dengan pembukaan aktivitas
perdagangan dengan Timur Dekat, ratusan ribu para peziarah dari Eropa barat,
Eropa Tengah dan Eropa Timur pergi ke daerah Levant (Timur Tengah). Pada tahun
1065 seorang Bishob dari Jerman memimpin ratusan ribu para peziarah. Tanpa
adanya perziarahan-perziarahan ini, penaklukkan daerah yang dianggap suci ini
tida akan berkembang.
2. Religius
was means of promoting unity.
Dalam abad 11 akhir, kekuasaan Paus
mulai Nampak merosot. Sebagai contoh Paus Gregorius VII diturunkan dari tahta
kepausannya oleh Raja Heinrich IV dari Jerman dan berakhir dengan kematiannya
1085. Para kardinal kemudian mengangkat
Urbanus II tahun 1088. Dia berasal dari kelas bangsawan, namun kemudian
menjadi Padri dalam biara Clung dan berpengalaman sebagai asisten Paus
Gregorius VII. Paus Urbanus berniat menyatukan gereja Kristen Barat (Katholik
Roma) Gereja Kristen Eropa Timur (Ortodox/ Katholik Yunani). Maka dengan
memerangi orang-orang Islam yang telah merebut daerah yang dianggap suci oleh
orang-orang Kristen, Gereja-gereja yang telah terpecah akan lupa perbedaannya dan
mau menjadi satu di bawah Paus.
3.
Sebab-sebab lain dibidang keagamaan.
Selama seabad,
pemimpin-pemimpin agama di Eropa telah diganggu oleh pertikaian/peperangan umum
antara para bangsawan (para Baran dan Ksatria), yang mengganggu
ketentramanGereja. Hak-hak para padri, petani, rakyat umum, terinjak-injak,
para pedagang banyak mengalami perampokan, bangunan-bangunan keagamaan dirusak
dan dibakar. Maka Paus membuat policy untuk melindungi Gereja dan para
anggotanya dengan menyelibkan pertikaian antar bangsawan ke peperangan melawan
orang-orang Islam di Timur-Tengah.
4.
Surplus Idealisme
Idealisme oleh gerakan
Cluny
Untuk menimbulkan
fanatisme memusuhi agama-agama lain. Kecuali memusuhi orang-orang Islam juga
pada akhirnya memusuhi orang Yahudi.
5.
Sebab-sebab Ekonomi (sebab timbulnya
Perang Salib)
Tampak dari pidato Paus
Urbanus II dalam Konsoli di Clerment yang minta supaya para ksatria-ksatria
Perancis pergi ke Perang Salib untuk menaklukkan Palestina. Hal tersebut
disebabkan tanah-tanah pertanian di Perancis khususnya yang mengakibatkan para
bangsawan jatuh ke dalam hutang. Tanah-tanah untuk diwariskan sudah semakin
langkah, posisi-posisi/jabatan di Gereja semakin lengkap. Sebagai akibatnya
anak-anak keturunan kebangsawanan cenderung untuk memberontak dan membuat
kacau.
6.
Sebab Khusus (the immediate cause of the
Crusades)
Adanya ekspansi dari
bangsa Turki Seljuk di Timur Tengah. Kira-kira tahun 1050 bangsa ini menyerbu
ke Asia Barat dan menguasai kekhilafan Bagdan (Abosid). Kemudian menyerbu
Syria, Palestina, dan Mesir. Tahun 1071 menyerbu wilayah Byziantium dan berada
beberapa mil dari Konstatinopel. Setelah kematian Sultan yang besar yaitu Malik
Shah, 1292 kerajaan Turki mengalami disintegrasi. Kesempatan bagi kerajaan
Byziantium untuk bangkit, dibawah kaisar Elexius Commenus Byziantius
merencanakan merebut kembali daerah-daerah yang telah direbut Turki Seljuk.
Karena tugas ini berat, maka dimintanya bantuan dari Paus 1095 untuk bantuan
militer. Maka Paus Urbanus II mengambil kesempatan ini. Dia mengundang dewan
bangsawan Prancis dan padre-padri di Clermond untuk diajak memerangi bangsa
Turki. Tahun 1096 berangkatlah tentara perang salib (massa rakyat) dari
Prancis, Jerman ke Konstantinopel. Pertama memang berhasil menghancurkan
kekuatan Turki di daerah orang –orang Kristen. 1098 sebagian besar daerah Syria
direbut, setahun kemudian kota Yerussalem direbut, tetapi sementara saja. Tahun
1187 Yerussalem direbut kembali oleh orang Islam di bawah Sultan Saladesi dari
Mesir. Akhirnya dalam akhir abad 13 semua daerah-daerah yang telah dikuasai
oleh tentara perang salib di Timur Tengah direbut kembali oleh tentara Islam.
Ada beberapa alasan :
1) Ekspedisi-ekspedisi
tidak teroganisir secara baik
·
Tidak ada komando yang sama
·
Pertikaian antar para pemimpin ekspedisi
·
Tentara perang salib terdiri dari
bermacam-macam suku bangsa,mengakibatkan sulitnya penaklukkan.
·
Ekspedisi-ekspedisi kehilangan tujuan
semua dalam berperang yaitu memerangi bangsa Turki.
2) Ambisi-ambisi
dari Negara-negara di Eropa Barat dengan Eropa Timur.
Kaisar Alexius Xomnenus dalam permintaan bantuan
kepada Paus Urbanus II untuk kepentingan perlindungan terhadap orang-orang
Kristen Gereja Ortodox. Tetapi hal tersebut bukanlah tujuan utama. Kaisar
Alexius menganggap inilah waktunya untuk mengusir bangsa Turki keluar dari
Tanah Suci (Palestina) tetapi tujuan utama adalah merebut kembali daerah-daerah
kekuasaannya dulu di Asia yang telah direbut bangsa Turki. Sebaliknya Paus
Urbanus II bermimpi untuk mengusir bangsa-bangsa yang dianggap kafir dari The
Holes Land dalam perang suci (Perang Salib) oleh Gereja Latin Tujuan utamanya
bukanlah menyelamatkan kekaisaran Byzontion, tetapi untuk memperkuat
orang-orang Kristen Latin, untuk menjunjung tinggi Paus dan mungkin juga untuk
menyatukan gereja-gereja Barat dan Timur. Perpecahan antara daerah Barat dan
Timur juga disebabkan oleh adanya ambisi pedagang-pedagang Barat dalam
memperluas perdagangannya ke timur yang melalui Konstantinopel, dengan
menghancurkan kota tersebut untuk kepentigan pedagang-pedagang Barat sendiri.
Pentingnya
perang salib: ada yang menganggap sebagai sebab utama dari kemajuan Eropa pada
jaman Feodal akhir. Karena mendorong berkembangnya kota-kota dagang yang
memerosotkan system feodalisme. Para sejarawan modern menganggap bahwa pendapat
tersebut di atas kurang salib, denagn alasan sebagai berikut :
(1). Kemajuan kebudayaan jaman Feodal sudah nampak
sejak sebelum perang salib dimulai, yaitu sejak abad 8. Hal tersebut karena
adanya perkembangan ekonomi dalam suasana aman, adanya kontak dengan
orang-orang Islam dan kebudayaan Byzantium, pengaruh pendidikandi Biara-biara.
Dalam periode berikutnya abad11, 12 pembangunan bidang perdagangan dan
pertumbuhan kota-kota mengakibatkan kemakmuran dan kemerdekaan mendorong
timbulnya dan perkembangan Renaissance (abad 13).
(2). Kaum terpelajar di Eropa pada umumnya tidak ikut
serta dalam ekspedisi-ekspedisi, sebagai akibatnya para prajurit yang ikut
perang salib adalah orang-orang yang bukan dari kalangan terpelajar dan mereka
sudah barang tentu tidak memahami/tidak bisa menghargai studi mengenai Islam.
(3). Sangat sedikit dari prajurit perang salib
sampai di pusat kebudayaan Islam . Pusat
kebudayaan Islam bukan di Yerussalem atau Antikhis, tetapi di Bagdad, Damacus,
Toledo, dan Cordoba. Kemajuan intelektual Eropa adalah lebih karena kebangkitan
perkembangan perdagangan dengan Timur Tengah dank arena pekerjaan para sarjana
serta para penterjemah Spanyol dan Sisilia daripada pengaruh Perang Salib
melawan Turki.
Perang salib bukan faktor utama terhadap perubahan politik
dan ekonomi dalam abad pertengahan akhir. Kemerosotan Feodalisme terutama
disebabkan adanya penyakit pes(the Blark Death), pertumbuhan ekonomi kota,
timbulnya negara-negara/kerajaan nasional.
Akibat-akibat perang salib yang
penting :
1. Timbulnya
emansipasi terhadap rakyat kecil. Para bangsawan yang tertekan karena butuh
uang, menjual hak-hak istimewanya kepada orang-orang kota (Hak-hak istimewa:
menarik pajak, jabatan-jabatan dalam masyarakat) dan penjualan hak-hak tersebut
kepada serf (orang kalangan rendah).
2. Para
petani berkesempatan melepaskan diri dari kaum bangsawan dan keterikatannya
dengan tanah.
3. Dibidang
Ekonomi adalah meningkatnya permintaan barang-barang dari Timur, pertumbuhan
bank dan hilangnya Konstantinopel sebagai pemegang peranan perantara dalam
perdagangan Timur-barat. Venesia, Genoa dan Pis kemudian menjadi pemegang
monopoli dalam perdagangan di Laut Tengah.
4. Berpengaruh
pada tumbuhnya monarchi di Prancis dan Inggris dengan hilangnya peran
kebangsaan dan raja dapat menarik pajak secara langsung.
5. Di
bidang agama yaitu merosotnya, prestige Paus : menganjurkan perang.
6. Berkembangnya
fanatisme agama yang mengakibatkan juga pengajaran terhadap orang-orang Yahudi
yang menyebabkan penderitaan Yahudi di mana-mana. Sebab yang signifikan adalah
sehubungan dengan perang salib melawan Islam.
Tentang
Abad Pertengahan Eropa (Feodalisme)
Peristiwa-peristiwa
sejarah jaman Abad Pertengahan Eropa di bagian Barat antara lain sebagai
berikut :
I.
Feodalisme
Definisi dari
feodalisme adalah suatu struktur masyarakat di dalamnya kekuasaan memerintah
dipinjamkan oleh kepala daerah/Baron-baron kepada orang-orang yang secara
ekonomis tergantung kepada kepala daerah. Hal tersebut adalah suatu sistem dari
hubungan pertuanan (overlordship) dan ke vasalan di dalam mana hak untuk
memerintah digambarkan atau to be conceived atau suatu hak dari seseorang yang
memegang tanah (Fief).
“The
relationship between the overlord yaitu Raja, Lord, Baron, penguasa dan para
bangsawan and his in a contractual relationship involving reciprocal
obligatives”
Para vassal
terikat dan tunduk kepada Raja atauLord, Baron karena para vassal sudah karena
para vassal sudah mendapat perlindungan dan bantuan ekonomi dan para vassal
harus setia dan memenuhi kewajiban seperti bayar pajak-pajak dan menyediakan
bala bantuan.
Feodalisme pada
akhir Abad Pertengahan sebagian besar berasal dari lembaga-lembaga jaman Romawi
Kuno, yaitu apa yang disebut :
1. Clientage
2. The
colonate
3. Precarium
4. Late
medieval feudalism was alor derived in large part from significant economic and
political development of the early middle age. One of these was the growth of
the institution of benifictim which seem to have been developed by the church
as a modification of precarism.
Keterangan
:
1.
Lembaga Clientage
Lembaga ini tumbuh ketika dalam masyarakat
Romawi Kuno terjadi kekacauan, karena menurunnya kejayaan Romawi Kuno, antara
lain karena ekspansi bangsa indo Jerman (Arya). Akibatnya penduduk mencari
perlindungan pihak masyarakat kaya untuk menjadi Client dan kehidupannya
tergantung dari masyarakat kaya.
Sementara itu kekaisaran Romawi semakin
merosot, Clientage semakin meluas. Maka timbul Institusi ke II yaitu Cololate.
2.
Lembaga Cololate
Pemerintah
kekaisaran Romawi Kuno untuk mengatasi kemerosotan produksi pertanian dalam
abad 3-4 A.D, kekaisaran Romawi Kuno mengikat buruh-buruh tani dan
penyewa-penyewa tanah pertanian di daerah-daerah sebagai koloni atau serfs
(budak belian) secara efekttif ditempatkan dibawah control para pemilik dari
tanah-tanah yang luas.
3.
Lembaga Precarium
Lembaga
ini berkembang dalam jaman kemerosotan kekaisaran Romawi. Pada mulanya
precarium adalah tanah pinjaman/sewaan. Si penyewa menggarap tanah tersebut dan
membayar sewa kepada si pemilik tanah. Jika si penyewa gagal membayar sewa, si pemilik
dapat mengusir si penyewa.
Masa-masa
kemudian precarium kerapkali berbentuk penyerahan tanah dari si pemilik tanah
kecil kepada masyarakat kaya dan berkuasa karena hutang-hutangnya yang tak
terbayar dan memerlukan perlindungan. Dalam waktu yang sama petani-petani kecil
mengikatkan diri untuk menggarap tanah dan bayar pajak kepada pemilik.
Colonate
dan Precarium ini merupakan unsure yang penting dalam pertumbuhan feodalisme
dari jaman kekaisaran Romawi Kuno ini yaitu dengan tumbuhnya kemakmuran/kekayaan
dari para pemilik tanah.
Kemerosotan
Feodalisme di Eropa dalam abad 11 dan abad berikutnya.
1.
Sebab-sebab ekonomis
Revolusi ekonomi abad 11 dan abad-abad
berikutnya kembali perdagangan dengan daerah Timur Dekat (near east) dan
pertumbuhan dari kota-kota mengakibatkan peningkatan permintaanproduk dari
pertanian. Harga-harga naik, sebagai konskwensi sebagai petani mampu membeli,
kebebasan sebagai serf (budak). Lebih dari pada itu, ekspansi perdagangan dan
industry menciptakan kesempatan-kesempatan baru untuk mendapatkan pekerjaan dan
banyak serf pindah ke kota.
Sebab ekonomis yang lainnya ialah dengan
dibukanya bahan-bahan baru untuk produksi pertanian yang menyebabkan
meningkatnya harga lebih tinggi untuk produk pertanian/perkebunan. Para serf
diberi janji pembebesan, asal bekerja membersihkan hutan pengeringan
rawa-rawa. Penyakit jampar berpengaruh
juga dalam abad 14 A.D seperti factor-faktor ekonomi yang sudah disebut diatas,
yaitu jarangnya buruh-buruh menyebabkan tenaga-tenaga buruh memaksa untuk pembebasan.
Dengan pekerja (serf) menjadi orang-orang bebas menyebabkan sistem Manor tidak
berkembang/mati, kepemilikan property dari sistem feodal mati.
2. Sebab
Politis
Timbulnya Negara-negara nasional.
Setelah Raja Karel Agung wafat, kekuasaannya yang luas yang meliputi Eropa
Barat abad 9 (wafat 814), dia mewariskan daerah-daerah kekuasaannya kepada 3
masyarakat anaknya yang sekarang (jaman modern), menjadi Negara Prancis, Jerman
dan negeri belanda, belgia dan sekitarnya. Dan selanjutnya negeri itu
masing-masing tumbuh menjadi Negara-negar nasional (national monarchy). Ini
berarti struktur feudal hilang. Dengan timbulnya Negara-negara nasional,
kekuasaan raja-raja/ lord menjadi besar atau tepusat atau bersifat sentral
(sentralisasi). Karena keturunan Karel Agung, setelah memegang tumpuk kekuasaan
di daerah kekuasaannya masing-masing mengubah system pemerintahan/politiknya
yang desentralisasi dalam feodalisme menjadi sentralistis dalm negara nasional.
Kekuasaan Raja lambat laun semakin besar
dan terpusat di tangan raja dalam Negara Nasional. Hal politik, ekonomi,
keuangan dari penguasa feodum (para
vassal, adipati dan atau kaisar). Maka timbullah Negara nasional.
Proses perubahan system pemerintahan feodal di
Eropa Barat dimulai dari pemerintahan cucu-cucu Karel Agung yaitu Raja Louis IX
(1226-1270) dan raja Philip yang elok (1285-1314).
Politik raja Philip dalam politiknya
sangat luas ditentukan oleh kebutuhan mendapatkan milik Negara, tetapi caranya
berdasarkan sebagian dari pertumbuhan populasitas dari hokum Romawi yang
berdasarkan doktrin politik pemerintahan absolute dari kaisar Romawi atau
Negara Romawi Kuno yang sudah runtuh. Disinilah Nampak dalam proses sejarah
politik Jaman Eropa pertengahan, yaitu Nampak adanya factor development, change.
Ambisi raja Philip untuk menaikkan penghasilan uang untuk Negara. Philip juga
berusaha menarik pajak atas milik Gereja yang dimuati arti penting dan paling
dalam. Hal itu menyebabkan kemarahan dan pertikaian dengan Paus yang
mengakibatkan :
a)
Penaklukkan the subjection greja
Katholik Perancis di bawah Kekuasaan Raja bukan Paus)
b)
The summoring/pemanggilan anggota rapat/
dewan yang terdiri dari kaum agama, bangsawa, dll.
Dengan tumbuhnya kerajaan/
Negara-negara nasional di Prancis, tumbuh pula Negara yang
berpemerintahan/berbentuk absolute. Di Eropa di Prancis, Austria, Spanyol,
Jerman pengaruh ekonomi merkantilismeeabad 17 di Eropa yang menumbuhkan
pemerintahan Raja absolute. Revolusi perdagangan di Eropa 1400-1700 dalam tahap
akhir dibarengi dengan doktrin dan praktek dalam dunia perdagangan yang disebut
mercantilisme. Dalam arti luas mercantilisme dapat diartikan sebagai suatu
system campur tangan daripemerinah dalam memajukan kemakmuran dan meningkatkan
kekuatan Negara. Program ekonomi mercantilisme ini juga merupakan program
politik secara luas. Mas jaya dari mercantilisme antara tahun 1600-1700, sampai
abad 18 akhir di Eropa.
Teori ekonomi yang dominan dalam abad 16-17 di Eropa
mengajarkan :
1).
Ekonomi nasional yang bertujuan mencukupi diri sendiri sebagai tujuan dari
seiap
Negara besar.
2). Mengusahakan mengakumulasi
cadangan emas, perak di dalam negeri sendiri. Hal ini mengakibatkan Negara di
Eropa mencari sumber emas, perak diluar Eropa, antara lain di Amerika Latin
yang menimbulkan penjajahan di benua tersebut oleh Negara Spanyol, Portugis.
Hal tersebut diikuti negara lain di Eropa.
3)
Prinsip dari politik ekonomi
merkantilisme juga mengusahakan sebanyak mungkin menjual barang dagangan dari
dalam negeri, dijual ke luarnegeri. Atau menggalakkan ekspor dari padaimpor.
4)
Modal ke luar negeri harus dicegah
dengan cara mengamankan koloni/ jajahan untuk persediaan bahan-bahan mentah
(hasil perkebunan, pertanian) sebagai ganti emas dan perak
Kesimpulan dari timbulnya politik ekonomi
merkantilisme dan tumbuhnya Negara-negara nasional di Eropa mengakibatkan
kekuasaan para Raja (lord) semakin bertambah besar dan kekuasaan seluruh negra
memusat kepada raja. Kekuasaan raja absolut inilah yang nanti diruntuhkan oleh
Revolusi Prancis 1789 oleh raja Louis XIV, Louis XV, dan Louis XVI. Salah satu
sebab dari timbulnya Revolusi Prancis adalah feodalisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar